Archive for Honzuki no Gekokujou

Honzuki no Gekokujou 
												Volume 1 Chapter 8 Bahasa Indonesia – Penghormatan bagi Mesir Kuno                                            
 Bahasa Indonesia
Honzuki no Gekokujou Volume 1 Chapter 8 Bahasa Indonesia – Penghormatan bagi Mesir Kuno Bahasa Indonesia
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Warning: Attempt to read property "name" on null in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Honzuki no Gekokujou: Shisho ni Naru Tame ni wa Shudan wo Erandeiraremasen Volume 1 Chapter 8 Bahasa Indonesia – Penghormatan bagi Mesir Kuno Penghormatan bagi Mesir Kuno Translator : Wabbaj4ck  Profreader : Another Chan Nah, meskipun aku benar-benar ingin membuat sebuah buku, aku masih belum menemukan dimana aku bisa mendapatkan kertas. Kebiasaan Jepangku memberi tahuku bahwa aku harus pergi ke toko peralatan kantor, dimana mereka akan menjual lima ratus lembar kertas fotokopi seharga dua ratus yen, tetapi di dunia tempat aku tinggali sekarang, sebuah kertas perkamen saja akan menghabiskan gaji  satu bulan penuh kerja keras ayahku. Untuk membuat satu halaman saja, kulitnya harus dikuliti, semua bulunya harus dicukur habis, dan kemudian kulit itu harus dipotong sesuai dengan ukuran yang mudah bagi orang-orang untuk menulis diatasnya. Perkamen yang aku lihat di tempat kerja ayahku kira-kira seukuran kertas A4. Jika aku memotong satu halaman perkamen, aku tidak akan mendapatkan lebih dari sekitar lima hingga delapan halaman yang dapat digunakan. Sederhananya, perkamen itu sangat mahal sehingga tidak mungkin orang biasa sepertiku bisa membeli sejumlah cukup untuk menulis buku. Jadi, jika aku ingin membuat buku, maka aku harus membuat kertas. Namun, aku tidak tahu apa-apa tentang cara membuat kertas selain dari apa yang aku baca di buku. Lagi pula, kertas selalu menjadi sesuatu yang bisa aku beli dengan mudah. Aku bisa pergi ke toko mana saja dan menemukan kertas map dan buku catatan beserta dengan perlengkapan alat tulis menulis. Aku tinggal di dunia dimana orang-orang mau membagikan kertas kecil dijalanan sebagai barang promosi. Bank-bank membagikan kalender gratis, dan kotak suratku penuh dengan selebaran yang tidak kubutuhkan yang mana biasanya langsung aku masukkan ke dalam tempat sampah. Jika aku bisa mendapatkan salah satu dari selebaran yang tidak kubutuhkan itu sekarang, aku pasti akan membaca setiap kata yang ada didalamnya, dan menghargai setiap sentimeter dari marginnya. Dunia dimana kertas dapat diperoleh dengan mudah adalah dunia yang begitu mewah. Viva, Jepang! Jika aku terlahir kembali suatu hari nanti, akan menyenangkan!,  menyenangkan jika terlahir di jepang. Lebih buruk lagi, tidak ada mesin untuk membuat kertas di dunia ini! Jika aku tidak memiliki mesin untuk membantuku, maka seluruh prosesnya harus dilakukan sepenuhnya secara manual. Kalian pasti berpikir bahwa solusi untuk masalahku sangat jelas, sekarang karena aku telah dilahirkan kembali di dunia alternatif tanpa mesin. Dan aku sudah membaca banyak buku, Kalian berpikir, aku pasti memiliki banyak pengetahuan yang dapat aku gunakan untuk membantuku, kan? … Tolong, pikirkan ini sebentar….

Honzuki no Gekokujou 
												Volume 1 Chapter 7 Bahasa Indonesia – Kertas: Tak Bisa Didapatkan                                            
 Bahasa Indonesia
Honzuki no Gekokujou Volume 1 Chapter 7 Bahasa Indonesia – Kertas: Tak Bisa Didapatkan Bahasa Indonesia
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Warning: Attempt to read property "name" on null in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Honzuki no Gekokujou: Shisho ni Naru Tame ni wa Shudan wo Erandeiraremasen Volume 1 Chapter 7 Bahasa Indonesia – Kertas: Tak Bisa Didapatkan Kertas: Tak Bisa Didapatkan Translator : Wabbaj4ck  Profreader : Another Chan Aku berjinjit sambil berpegangan pada punggung Ralph dan akhirnya gerbang tembok luar pun terlihat. Dinding luar yang melindungi kota, dan dari dekat aku melihat bahwa dinding itu sangat tinggi. Bahkan setinggi bangunan Jepang tiga lantai dan cukup tebal. Ada gerbang di sisi utara, timur, selatan, dan barat tembok luar, dan beberapa prajurit berjaga di masing-masing pintu itu untuk memeriksa orang-orang yang masuk. Kami telah sampai di gerbang selatan dan kami dapat melihat beberapa prajurit yang sedang bertugas itu. Salah satunya adalah ayahku. Aku tidak bisa mengenali mana ayahku diantara prajurit yang lain, tetapi Tuuli entah bagaimana bisa. Dia memeluk bungkusan itu di dadanya dan berlari ke arahnya, dan melambai keras. “Ayaaaah! Kamu melupakan sesuatu. kamu membutuhkan ini, bukan? ” Ayah berkedip kaget sembari Tuuli menyerahkan benda itu padanya dengan senyum yang cerah. Sangat … sangat baik. Kamu sangat baik, Tuuli. Padahal Yang aku pedulikan hanyalah menghindari kemarahan Ibu karena ayah lupa barang yang ibu cari dengan susah payah. “Ya, aku memang membutuhkannya. Terima kasih … Tunggu, apa kamu meninggalkan Myne sendirian ?! ” “Tidak, aku membawanya bersamaku. Lihat? Ralph menggendongnya di punggungnya. ” Mata ayah menjadi penuh dengan keraguan, dia merasa tidak enak karena tidak memperhatikanku, dia menggosok tangannya ke kepala Ralph. “Terima kasih sudah menggendongnya, Ralph.” “Ti-tidak apa-apa, Lagi pula, kami sedang dalam perjalanan ke hutan.” Ralph menurunkanku ke tanah, dia tampak sedikit kesal karena Ayah mengacak-acak rambutnya. Dia kemudian mengambil kembali barang-barangnya dari Fey dan Lutz. “Terima kasih, Ralph. Kamu juga, Lutz dan Fey. ” Setelah melihat Ralph dan yang lainnya pergi ke hutan melalui gerbang, Tuuli dan aku dibawa ke ruang tunggu di dalam pintu gerbang bagian dalam. Dinding luar itu cukup besar untuk memuat ruangan berukuran sekitar sembilan meter persegi di dalamnya. Ruangan Itu tidak terlalu besar, tapi ternyata ada ruang tunggu lain dan kamar untuk mereka yang bertugas di malam hari juga. Ruang tunggu kami memiliki meja sederhana, bangku, dan satu lemari dengan rak. Aku melihat sekeliling, aku merasa seperti turis di negara asing, dan tak lama kemudian salah satu rekan kerja Ayah membawa gelas berisi air untuk kami. “Kau benar-benar membesarkan anak perempuanmu dengan baik, hehe.” Butuh sekitar dua puluh menit bagi seorang anak seperti Tuuli untuk berjalan dari rumah…

Honzuki no Gekokujou 
												Volume 1 Chapter 6 Bahasa Indonesia – Anak-anak Laki-laki di lingkunganku                                            
 Bahasa Indonesia
Honzuki no Gekokujou Volume 1 Chapter 6 Bahasa Indonesia – Anak-anak Laki-laki di lingkunganku Bahasa Indonesia
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Warning: Attempt to read property "name" on null in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Honzuki no Gekokujou: Shisho ni Naru Tame ni wa Shudan wo Erandeiraremasen Volume 1 Chapter 6 Bahasa Indonesia – Anak-anak Laki-laki di lingkunganku Anak-anak Laki-laki di lingkunganku Translator : Wabbaj4ck  Profreader : Another Chan Ibu pergi bekerja, meninggalkan Tuuli dan aku sendirian di rumah. Tentu saja, itu berarti Tuuli menjadi satu-satunya sumber informasi yang tersedia bagiku. “Tuuli, apakah kamu tahu di mana (kertas) dijual?” “Apa yang kamu katakan, Myne?” “Aku bilang (kertas) … Ah!” Tuuli memiringkan kepalanya, kepangnya bergerak, gerakan itu terasa sangat familiar. Dia membuat ekspresi yang sama ketika aku mengatakan kata-kata Bahasa jepang yang dia tidak mengerti. Aku tidak tahu bagaimana mengatakan “kertas” menggunakan Bahasa di dunia ini. Oh tidak …! Aku seharusnya bertanya kertas itu apa pada pemilik pegadaian kemarin! “Um, Tuuli, kamu tidak tahu apa itu (kertas)?” “Maaf. Aku tidak tau. Kata itu kedengarannya agak lucu.” Aku menurunkan bahuku dan menghela nafas berat. Sebenarnya, mencari toko yang menjual kertas bukanlah satu-satunya masalahku. Aku juga tidak tahu di mana aku bisa mendapatkan pena atau pensil. Melihat keadaan rumahku dan keadaan anakronistis kota, aku ragu kalau aku akan menemukan pena ballpoint atau pensil mekanik di mana saja. Bisa saja pulpen itu sendiri belum diciptakan. Lalu, apa yang harus aku gunakan sebagai alat tulis? Dan bagaimana aku bisa mendapatkan alat seperti itu? Apa pun itu, halanganku yang paling besar adalah kurangnya uang dan kekuatan fisikku yang diperlukan untuk mencari barang itu. semuanya tidak akan mudah bagi aku. “Aaaah! Aku tidak percaya Ayah melupakan ini!” Aku mendengar Tuuli berteriak dari dapur dan pergi untuk menyelidikinya. Dia memegang sebuah…. bungkusan. Seingatku, Ayah berkata pada Ibu “siapkan itu untukku, aku membutuhkannya di tempat kerja” tadi pagi ketika dia masih mengantuk, yang mana itu membuat Ibu kesal karena dia selalu sibuk di pagi hari dan ayah sama sekali tidak memperingatkannya. Ibu bahkan pergi keluar untuk menemukan barang itu untuknya, dan ayah malah melupakannya. Darahku menjadi dingin ketika memikirkan betapa marahnya Ibu jika dia mengetahui hal ini. “Tuuli, Ibu pasti akan marah, kan? bukankah kamu bisa pergi memberikan itu kepada Ayah? ” “Kamu juga berpikir begitu? Tapi, aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian, Myne” Tuuli meninggalkanku di kamarku untuk membersihkan piring, tapi aku menyelinap keluar dari kamar dan mulai menangis. Aku pergi ke pasar dengan Ibu, tapi aku malah pingsan. Keyakinan keluargaku terhadapku telah mencapai titik terendah dan tampaknya Tuuli bahkan tidak akan mempertimbangkan meninggalkanku sendirian di rumah. “Tapi Ayah akan mendapatkan masalah tanpa barang…

Honzuki no Gekokujou 
												Volume 1 Chapter 5 Bahasa Indonesia – Perubahan Gaya Hidup                                            
 Bahasa Indonesia
Honzuki no Gekokujou Volume 1 Chapter 5 Bahasa Indonesia – Perubahan Gaya Hidup Bahasa Indonesia
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Warning: Attempt to read property "name" on null in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Honzuki no Gekokujou: Shisho ni Naru Tame ni wa Shudan wo Erandeiraremasen Volume 1 Chapter 5 Bahasa Indonesia – Perubahan Gaya Hidup Perubahan Gaya Hidup Translator : Wabbaj4ck  Profreader : CHGAI Jika tidak ada buku, aku hanya harus membuatnya sendiri. Suasana hatiku penuh dengan optimisme ketika aku menetapkan kesimpulan itu. Namun sayangnya, tidak ada kertas di rumahku. Aku telah mencarinya kemarin tapi tidak menemukan apapun. Jadi, aku harus pergi membeli kertas, tetapi aku tidak tahu di mana barang itu dijual. Dan sekali lagi, sayangnya tidak ada toko serba ada, department store, supermarket, atau toko peralatan kantor di kota ini. Jadi, di mana kertas bisa dijual? Karena lelaki tua di pegadaian mengatakan bahwa setiap buku harus disalin dengan tangan, mungkin saja buku-buku dengan kertas kosong di dalamnya dijual di suatu tempat. Tapi di mana itu? Mungkin ada toko yang hanya menjual kertas. Jika aku berada di Jepang, aku dapat menulis di map binder, menulis di buku catatan, di kertas fotokopi, atau melakukan sejumlah hal dengan cepat untuk membuat buku sementara, tetapi semuanya sulit di dunia ini. Tidak ada kertas sama sekali di rumahku, jadi untuk membuat buku, aku pertama-tama harus mulai mencari kertas. Kami pulang dari pasar ketika memikirkan hal itu, dan secara kebetulan, Tuuli baru saja kembali dari hutan. Rupanya, dia pergi untuk mendapatkan kayu bakar, kacang-kacangan, jamur, dan berbagai herbal untuk digunakan sebagai bumbu daging. “Hei, Tuuli. Apa yang kamu dapat? Coba aku lihat. ” Aku mengintip ke keranjang berisi pungutan Tuuli dan segera menemukan salah satu hal yang aku cari. Dia mendapatkan beberapa buah seperti alpukat yang aku temukan kemarin. Aku melihat Ibu menumbuknya dan membuatnya menjadi minyak, jadi aku tahu pasti aku bisa mendapatkan minyak buah dari itu. “Wow! Bisakah aku mengambilnya? ” Tuuli memikirkan permintaan aku sejenak sebelum berkata, “Kau ingin meryl? Oke, kau bisa ambil 2”dan memberiku dua buah “Terima kasih, Tuuli!” Aku mengusap pipiku ke buah meryl sambil pergi ke ruang penyimpanan untuk mengambil palu. Aku bisa membuat sampo dengan ini! Dengan Bersemangat, aku menghantamkan palu. Membanting! Meryl itu hancur dengan memuncratkan cairan squish yang tebal, menyemprotkan jus ke seluruh tubuhku dan Tuuli, yang telah mengikutiku untuk melihat-lihat. “… Hei, Myne. Kenapa kamu melakukan itu? ” kata Tuuli, tanpa menyeka jus dari wajahnya, memberiku senyum cerah dengan mata yang dingin. Aku tersentak sedikit karena takut dia akan marah. Oh, oh, ini tidak baik. Tuuli terlihat sangat, sangat marah. “U-Um, Tuuli. Kau lihat, ummm, yah….

Honzuki no Gekokujou 												Volume 1 Chapter 4 Bahasa Indonesia – Buku: Tidak Bisa Didapatkan                                             Bahasa Indonesia
Honzuki no Gekokujou Volume 1 Chapter 4 Bahasa Indonesia – Buku: Tidak Bisa Didapatkan Bahasa Indonesia
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Warning: Attempt to read property "name" on null in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Honzuki no Gekokujou: Shisho ni Naru Tame ni wa Shudan wo Erandeiraremasen Volume 1 Chapter 4 Bahasa Indonesia – Buku: Tidak Bisa Didapatkan Buku: Tidak Bisa Didapatkan   “Oke, kita beli daging selanjutnya. Kita perlu membeli banyak daging dan kemudian garami atau asapi untuk membuatnya bisa bertahan lebih lama.” Setelah membeli beberapa sayuran dan buah-buahan, Ibu masuk ke pasar lebih dalam. Tampaknya Stan yang menjual daging lebih dekat ke dinding. “Kenapa kita membeli banyak daging?” “Kita harus bersiap untuk musim dingin, bukan? Ini akhir musim gugur, jadi semua peternakan menyembelih sebagian besar hewan mereka dan meninggalkan cukup untuk bertahan hidup di musim dingin. Di musim ini Lebih banyak daging yang dijual daripada di musim lain setiap tahunnya. Plus, hewan cenderung menambah berat badan untuk persiapan hibernasi. Jadi daging yang lezat dan berlemak jauh lebih mudah didapati di musim ini. ” “… Umm, apakah itu berarti pasar tidak akan buka selama musim dingin?” “Bukankah itu sudah jelas? Nyaris tidak ada tanaman yang bisa kau tanam di musim dingin. Saljunya juga mengerikan, jadi hampir tidak ada pasar yang diadakan selama musim dingin. ” Sudah jelas sekarang, tetapi aku tidak memikirkan hal itu sama sekali. Bahkan di Jepang, pada masa sebelum rumah kaca menjadi populer, buah-buahan dan sayuran bersifat musiman dan akan menghilang dari rak-rak toko sampai mereka dikembalikan lagi ke pasar nanti. Di zaman sebelum freezer dan lemari es ada, yang memungkinkan kita untuk menyimpan makanan dalam keadaan segar, orang-orang harus membuat makanan yang tidak mudah busuk di rumah mereka sendiri. Jadi pada dasarnya, di dunia ini, sudah wajar untuk membeli makanan dan mengawetkannya. Sejujurnya, aku rasa aku sama sekali tidak dapat membantu dengan semua hal itu. Aku sangat senang aku bisa bereinkarnasi sebagai seorang gadis kecil yang tidak akan dimarahi karena tidak membantu di sekitar rumah. “… A-Itu bau.” Semakin dekat kita ke tempat daging semakin menyengat udara busuk. Aku harus memegang hidungku untuk menahannya, tetapi Ibu terus berjalan ke depan tanpa mengedipkan mata. Aku hampir tidak bisa mempercayainya. Bau itu sangat busuk bahkan menutup hidungku tidak cukup. Bau itu menyelinap melalui mulutku dan aku tidak dapat menahannya sehingga air mata keluar dari mataku, namun Ibu tidak tampak terganggu sama sekali oleh bau itu. Apakah daging selalu berbau seburuk ini? Ngggh, aku punya firasat buruk tentang ini. Kami sampai di tempat daging. Potongan-potongan daging dan ham tergantung di bagian atas, ditambah bangkai binatang yang kulitnya terkelupas. Di dalam stan itu ada…

Honzuki no Gekokujou 												Volume 1 Chapter 3 Bahasa Indonesia – Menjelajahi Kota                                             Bahasa Indonesia
Honzuki no Gekokujou Volume 1 Chapter 3 Bahasa Indonesia – Menjelajahi Kota Bahasa Indonesia
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Warning: Attempt to read property "name" on null in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Honzuki no Gekokujou: Shisho ni Naru Tame ni wa Shudan wo Erandeiraremasen Volume 1 Chapter 3 Bahasa Indonesia – Menjelajahi Kota Menjelajahi Kota Kemarin, aku menangis dan menangis dan terus menangis. Orang tuaku marah kepadaku karena menjatuhkan selimut mereka di tanah, dan makan malam pun datang, tetapi aku terus menangis tanpa bereaksi sama sekali. Ketika pagi tiba, aku menangis sangat lama sehingga mataku kering dan bengkak. Kepalaku berdenyut kesakitan. Tetapi demamku sudah turun, dan aku sudah merasa menjadi lebih baik. Plus, secara mental juga aku merasa jauh lebih baik karena aku sudah menangisi isi hatiku kemarin. Meskipun keluargaku pada dasarnya tidak mengerti apa yang aku tangisi. “Mmm, sepertinya demammu sudah turun.” Ibu menyentuh dahiku dengan tangan yang dingin karena dia baru saja mencuci piring. Dia juga dengan perlahan menekan mataku yang bengkak. dingin tangannya terasa nyaman. “Jika kamu sudah merasa lebih baik, Myne, apakah kamu ingin pergi ke pasar bersamaku?. ” Tunggu … Bukankah dia mengatakan kalau sekarang ini adalah waktu tersibuk untuk pekerjaannya, dan dia ingin membawaku untuk pergi ke jalan-jalan walau aku sakit demam? Ibu, melihat aku yang sedang kebingungan, menurunkan matanya dengan sedih. “Sudah begitu lama semenjak Tuuli memiliki kesempatan untuk bisa pergi keluar daripada merawatmu, dan dia sangat khawatir kemarin ketika kamu tidak berhenti menangis. Satu-satunya hal yang kami pikirkan adalah bahwa Kamu merasa sendirian, jadi aku berusaha meyakinkan rekan kerjaku untuk menggantiku hari ini. ” Setelah mendengar itu, aku tersentak. Aku tidak percaya bahwa aku benar-benar menangis sepanjang hari dan mereka menontoniku! Aku ingin menggali lubang dan melompat ke dalamnya. Tidak ada yang lebih buruk daripada menenangkan diri setelah menyadari betapa buruknya kau mempermalukan dirimu sendiri sehari sebelumnya. “U-Um, maafkan aku.” “Kamu tidak perlu meminta maaf, Myne. Kita semua juga pasti merasa lemah ketika kita sakit.” Ibu menggosok kepalaku dengan lembut, menghiburku, tetapi semakin baik tindakannya membuatku semakin bersalah. Aku benar-benar minta maaf. Kemarin aku menangis putus asa karena aku tidak mendapatkan sebuah buku. Aku sama sekali tidak merasa kesepian walaupun mereka semua meninggalkanku. Tuuli juga sangat mengkhawatirkanku, tetapi yang ku pedulikan hanyalah dia pergi dari rumah sehingga aku bisa mencari buku. Aku minta maaf. “Tuuli pergi ke hutan bersama semua orang, tapi kau masih terlalu lemah untuk ikut. Jadi Ingin berbelanja dengan mama? ” “Uh huh!” “Ya ampun, aku bertanya-tanya dari mana antusiasmeku itu berasal.” Mama tersenyum senang, dia mengira aku bersemangat untuk menghabiskan waktu bersamanya, dan aku merespons dengan senyum. “Ahaha, aku tahu…

Honzuki no Gekokujou 												Volume 1 Chapter 2 Bahasa Indonesia – Kehidupan yang Baru                                             Bahasa Indonesia
Honzuki no Gekokujou Volume 1 Chapter 2 Bahasa Indonesia – Kehidupan yang Baru Bahasa Indonesia
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Warning: Attempt to read property "name" on null in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Honzuki no Gekokujou: Shisho ni Naru Tame ni wa Shudan wo Erandeiraremasen Volume 1 Chapter 2 Bahasa Indonesia – Kehidupan yang Baru Menjelajahi Rumahku   Tiga hari telah berlalu sejak aku menjadi Myne. Itu adalah tiga hari yang sangat menegangkan. Aku selamat dari beberapa penyiksaan yang brutal tanpa menangis. Pertama-tama, aku mencoba menyelinap keluar dari tempat tidurku untuk mencoba mencari buku di sekeliling rumah, tetapi Ibu menemukanku dan memaksaku kembali ke tempat tidur. Dia menjadi sangat marah. Aku mencoba beberapa kali untuk melarikan diri tetapi selalu saja gagal. Yup selalu gagal. Dan itu menjadi sangat buruk sehingga dia akan mengembalikanku ke tempat tidur setiap kali dia melihatku kecuali ketika aku menggunakan kamar mandi! Pada akhirnya, aku tidak mendapatkan kesempatan untuk mencari buku. Bukan hanya itu, meskipun menggunakan toilet adalah satu-satunya kebebasan yang ditawarkan kepadaku, itu juga merupakan perjuangan yang sangat mengerikan. “Kamar mandi” di tempat ini adalah sebuah pispot yang ada di sudut kamar. Dan lebih buruk lagi, Myne tampaknya belum bisa menggunakan toiletnya sendiri sampai sekarang, jadi aku harus buang air kecil sementara diawasi oleh anggota keluargaku. Tidak peduli seberapa banyak aku berteriak, “Aku bisa melakukannya sendiri! Tidak usah liat-liat!”, mereka tetap tidak mau bergerak. Mereka malah jadi marah kepadaku, dan menanyakan apa yang akan aku lakukan jika kencingku melenceng kemana-mana. Aku akhirnya menggunakan pot sambil menangis, dan percaya atau tidak, Tuuli memujiku. “Wow, Myne! Kamu menjadi sangat pandai dalam hal ini. Dengan begini kamu akan dengan segera dapat melakukannya sendiri,” katanya. Aku bisa menghargai bahwa dia bahagia untuk adik perempuannya yang sedang tumbuh dewasa, tetapi harga diriku, martabat, dan harga diri sebagai seorang manusia hancur berantakan. Ngomong-ngomong, keluargaku tidak hanya menggunakan pispot untuk buang air, tapi mereka bahkan membuang ‘isinya’ ke luar jendela. Gila nggak tuh. Untuk mengganti pakaian juga merupakan sebuah perjuangan. Aku mencoba melakukannya sendiri, tetapi ayahku, yang mana belum terlalu aku kenali, mengambil alih dan membantuku mengganti pakaianku. Itu sangat memalukan sampai-sampai aku benar-benar mulai menangis, aku bersikeras untuk melakukannya sendiri, tetapi dia berpikir kalau aku hanyalah sedang berulah. Benar-benar tidak bisa dipercaya. Sejak ayah asli ku sudah meninggal dunia ketika aku masih muda, aku tidak benar-benar mengerti bagaimana harus berinteraksi dengan seorang ayah. Meskipun ingatan Myne mengatakan bahwa aku mencintainya, aku hanya bisa melihatnya sebagai seorang pria berotot yang tampak kejam. Dia sangat giat berkat bekerja sebagai seorang prajurit, dan semua perlawananku dianggap sepele oleh kekuatannya. Tiga hari berturut-turut aku kalah dengan keluargaku mengakibatkan…

Honzuki no Gekokujou 												Volume 1 Chapter 1 – Kehidupan yang Baru                                             Bahasa Indonesia
Honzuki no Gekokujou Volume 1 Chapter 1 – Kehidupan yang Baru Bahasa Indonesia
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Warning: Attempt to read property "name" on null in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Honzuki no Gekokujou: Shisho ni Naru Tame ni wa Shudan wo Erandeiraremasen Volume 1 Chapter 1 – Kehidupan yang Baru Kehidupan yang Baru   …Panas sekali. Ini sangat menyakitkan. Aku benci ini … Suara anak-anak berteriak langsung ke kepalaku, penuh dengan rasa sakit dan penderitaan. Nah, kau ingin aku lakukan apa tentang itu? aku tidak tahu harus berbuat apa, dan seiring waktu suara itu menjadi semakin redup. Saat aku menyadari bahwa aku tidak bisa lagi mendengar suara anak itu, sebuah gelembung yang membungkusku dari tadi tiba-tiba meledak, dan kesadaranku perlahan mulai membaik. Pada saat yang sama, aku merasakan demam dan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhku seolah-olah aku menderita influenza. Aku mengangguk dan setuju dengan teriakan anak tadi, Ini benar-benar panas dan tentu saja sakit. Aku juga membencinya. Tetapi suara-anak itu tidak lagi terdengar. Panas sekali. Aku mencoba berkeliling untuk menemukan tempat yang lebih dingin di tempat tidur. Mungkin karena demam, aku tidak bisa menggerakkan tubuhku seperti yang ku inginkan. Tapi aku berusaha keras, dan dalam proses menggoyangkan tubuhku, aku mendengar suara seperti kertas dan rumput yang bergesekan di bawahku. “…Suara apa itu?” Tenggorokanku seharusnya sakit karena demam, tetapi suara kekanak-kanakan dan bernada tinggi malah keluar dari mulutku. Itu jelas bukan suaraku, dan itu terdengar seperti suara anak kecil yang aku dengar di kepala aku beberapa saat yang lalu. Aku ingin terus tidur karena demam ini membuatku merasa sangat tidak bersemangat, tetapi aku tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa aku berada di tempat tidur yang tidak dikenal dan suaraku bukanlah milikku, jadi aku perlahan mengangkat kelopak mataku yang berat. Demamku pasti sangat besar, karena mataku basah dan penglihatanku berubah. Namun, syukurlah air mataku berfungsi sebagai lensa pengganti sementara, karena aku bisa melihat jauh lebih baik dari yang biasanya ketika aku tidak menggunakan kacamata. “Apa?” Untuk beberapa alasan, aku bisa melihat tangan kecil seorang anak yang tampak tidak sehat sedang terbentang di depanku. Aneh. Tanganku seharusnya jauh lebih besar dari ini. Aku memiliki tangan orang dewasa, bukan anak kecil yang kekurangan gizi. Aku bisa menggerakkan tangan anak itu seperti tanganku, mengepal dan membukanya. Tubuh yang bisa kugerakan sesuka hati ini bukanlah milikku. Diriku menjadi terkejut setelah menyadarinya. “…Apa yang terjadi?” Aku Memastikan agar air mataku tidak keluar dari mataku yang basah, aku menggerakkan pandanganku ke sekeliling. Tidak butuh waktu lama untuk menyadari bahwa aku tidak sedang berada di kamarku sendiri. Tempat tidur di bawahku keras dan tidak memiliki Kasur. Dan menggunakan bantal…

Honzuki no Gekokujou 
												Volume 1 Chapter 0 Bahasa Indonesia – Prolog                                            
 Bahasa Indonesia
Honzuki no Gekokujou Volume 1 Chapter 0 Bahasa Indonesia – Prolog Bahasa Indonesia
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Warning: Attempt to read property "name" on null in /home/litenovel.id/public_html/wp-content/themes/ZNovel/template-parts/content-series.php on line 23

Honzuki no Gekokujou: Shisho ni Naru Tame ni wa Shudan wo Erandeiraremasen Volume 1 Chapter 0 Bahasa Indonesia – Prolog Prologue Translator : Altair  Editor : LordEternal Profreader : Mu-san Urano Motosu sangat menyukai buku. Psikologi, religi, sejarah, geografi, pendidikan, antropologi, matematika, fisika, geologi, kimia, biologi, seni, sejarah, fiksi… buku-buku dipenuhi dengan pengetahuan seluruh umat manusia dan dia menyukainya sepenuh hati. Dia merasa bahagia setiap kali dia membaca buku dengan fakta dan hal hal baru untuknya. Melihat dunia yg tidak diketahuinya di peta dan gambar anatologi membuatnya merasa mabuk bahagia tentang dunianya yg sangat luas. Dia bahkan lebih tertarik tentang dongeng lama dan mitos dari negara-negara asing, karena dia merasa mereka seperti memberikan pandangan sekilas tentang budaya yang berbeda pada zaman dulu. Mereka kaya dengan sejarah dan dia bahkan tidak bisa menghitung berapa banyak waktu yang telah dia habiskan untuk mengungkap misterinya. Urano menyukai aroma khas buku-buku tua yang dikemas dalam gudang perpustakaan, dan bahkan udara berdebu sangat memikat baginya sehingga dia selalu langsung menuju ke ruang belakang perpustakaan manapun yg dia kunjungi. Dia perlahan-lahan menghirup bau dari buku-buku dan bisa mengetahui usia buku-buku itu hanya dengan bau nya. Tentu saja, dia juga menyukai bau dari kertas dan tinta baru. Dia merasa senang hanya dengan membayangkan apa yang tertulis pada halaman itu dan informasi baru apa yang menunggunya. ( Kata “apa yang akan” di ganti dengan “apa yang tertulis”) Selain itu, Urano tidak merasa baik jika matanya tidak melihat garis sebuah buku, untuk merasa hidup, dia selalu membawa buku ditangannya, saat mandi, ke toilet, atau bahkan hanya berjalan sebentar. Dia telah hidup seperti ini sejak kecil sampai lulus sekolah, memenpel pada buku dengan semangat yang tinggi sehingga setiap orang yang mengenal Urano memanggilnya “Kutu Buku yang Aneh”. Mereka mengatakan dia sangat mencintai buku sampai-sampai itu merusak hidupnya. Tapi urano tidak terlalu peduli, apapun yang mereka katakan. Dia punya buku untuk dibaca, dan itu sudah cukup untuk membuatnya senang. Sebuah truk besar lewat di depan Urano, mengeluarkan bau asap dibelakangnya. Angin hangat berhembus melewatinya, membuat poni nya berayun. Tapi dia tidak peduli. Yang dia peduli kan hanya memegang halaman bukunya agar tidak berpindah halaman karena tertiup angin. “Urano, ayolah, itu berbahaya. Tetap dekat denganku” “Mmm…..” Urano mendorong kacamatanya dan memberikan respon malas, dan lebih fokus pada kata-kata yang ada di depannya. Melihat poninya menghalangi penglihatannya, dia dengan cepat menyingkirkannya. Sebuah desahan melayang ke telinganya dan dia merasakan seseorang menarik lengannya sedikit…