Gosick Volume 3 Chapter 0 Bahasa Indonesia
Gosick
Volume 3 Chapter 0
Sesaat kemudian Alice telah menembus kaca, dan melompat ringan ke dalam ruang Kaca.
—Lewis Carroll , Melalui Kaca Cermin
Prolog: Melalui Kaca Cermin
Waktu malam.
Bintang-bintang berkelap-kelip di kanvas gelap yang tinggi di atas.
Sebuah istana yang dibangun dari kaca dan besi hitam legam, sebuah stasiun kereta api yang besar, serta bangunan-bangunan dari bata hitam berdiri seperti bangunan-bangunan dalam miniatur kota yang terperinci, berkilauan di bawah sinar bulan.
Di sudut kota, seorang gadis berdiri sendirian.
Rambutnya yang panjang dan berwarna pasir menjuntai di punggungnya, dan matanya yang seperti permata bersinar dengan warna ungu tua. Seberkas cahaya yang kuat yang seolah-olah menembus malam mengalir di depannya.
Sebuah manekin ramping, disinari cahaya yang menyilaukan, tengah menatap ke arah gadis itu dari balik partisi kaca tipis.
Gadis itu mengenakan gaun usang dan sepatu kulit yang sudah tidak modis lagi. Dulunya merupakan pakaian bagus, tetapi sekarang sudah tidak bisa dipakai lagi.
Manekin itu mengenakan gaun berkilauan, topi, dan tas yang disulam dengan manik-manik.
Gadis itu menghela napas pelan. Wah… indah sekali!
Manekin itu membuka mulutnya. “Indah?”
Terkejut, gadis itu menatap mulut manekin itu. Manekin itu tersenyum. “Kemarilah,” katanya. “Aku akan membiarkanmu memakainya.”
“Tetapi…”
“Masuk saja ke ruang ganti dan cobalah di dalam. kamu tidak perlu membayar apa pun.”
“…Benar-benar?”
Manekin itu tersenyum. “Benarkah.”
Gadis itu memasuki gedung. Dikelilingi oleh berbagai produk cantik, dia diberi sebuah gaun. Dia berjalan sempoyongan. Pintu ruang ganti terbuka perlahan. Sambil memegang gaun itu, gadis itu berjalan dengan santai, seolah-olah sedang tidur sambil berjalan.
Dia memasuki ruang ganti.
Pintu perlahan menutup di belakangnya.
Gadis itu terus berjalan.
Rambutnya yang berwarna pasir bergoyang.
Sebuah cermin di dalam kamar ganti memantulkan gaun lusuh gadis itu. Gadis itu terus berjalan. Cermin itu beriak seperti air, menelan gadis itu.
Seorang staf penjualan berseragam ungu membuka pintu ruang ganti.
Bagian dalamnya kosong. Hanya ada gaun.
Staf itu mengambil gaun itu dan tersenyum tipis.
Waktu malam.
Di luar gedung, bintang-bintang berkelap-kelip di kanvas gelap yang tinggi di atasnya.
–Litenovel–
–Litenovel.id–
Comments