Gosick Volume 2 Chapter 0 Bahasa Indonesia
Gosick
Volume 2 Chapter 0
Berlarilah dan pastikan kau tidak kembali tanpa tetesan salju.
— Samuil Marshak , Dua Belas Bulan
Prolog: Aku Tidak Bersalah
Sesuatu yang bulat, berkilau, dan keemasan bersinar dalam kegelapan.
Di dalam sebuah ruangan kecil dan sesak di bagian belakang sebuah rumah besar, diselimuti kegelapan dan keheningan yang begitu menegangkan hingga rasanya pipimu terluka, Cordelia mengamati benda aneh, bulat, berkilau, dan berwarna emas itu.
Apa itu? tanyanya.
Rambutnya yang ikal, lembut seperti gula-gula kapas, menutupi pipinya. Dia adalah seorang gadis kecil yang cantik. Dia memegang sebuah kandil besi, yang tampak tidak pada tempatnya di tangannya yang mungil, montok, dan kekanak-kanakan.
Nyala api lilin berwarna jingga yang lemah hanya memberikan sedikit cahaya di lantai ruangan yang gelap itu.
Benda aneh itu tergeletak di lantai.
Cordelia mengulurkan tangan dan mengambilnya dengan hati-hati.
Cantik sekali!
Rasanya halus. Dia memegangnya dekat dengan wajahnya. Bentuknya bulat dan datar, dengan ukiran wajah manusia di atasnya. Entah mengapa, ada juga angka-angka di atasnya. Dia bertanya-tanya apa artinya.
Nyala lilin itu berkedip-kedip mengikuti hembusan napas Cordelia yang samar, dan benda aneh itu berkilauan sebagai respons.
Itu hal terindah yang pernah aku lihat!
Dengan mata berbinar, Cordelia membelai benda aneh itu berulang kali dengan jari-jarinya. Benda itu semakin berkilau seolah senang dibelai. Dia menatapnya dengan riang, ketika tiba-tiba dia menyadari sesuatu. Dia memegang kandil itu ke bawah.
Ke kanan, ke kiri. Ke depan dan ke belakang. Dia menerangi lantai yang gelap.
Satu, dua, tiga. Wajah Cordelia dipenuhi rasa heran. Ada lebih banyak benda aneh! Ada begitu banyak benda aneh di lantai!
Cordelia berjongkok dan mengulurkan tangannya perlahan. Benda-benda aneh berserakan di lantai. Nyala lilin berkilau lembut pada benda-benda bundar dan keemasan itu, mewarnai wajah mungil Cordelia yang cantik menjadi keemasan.
Begitu banyak harta karun! Begitu cantik!
Cordelia dengan senang hati memungutnya, tetapi jumlahnya begitu banyak sehingga dia tidak dapat mengumpulkan semuanya.
Wajah mungilnya perlahan mengerut karena takut. Kekuatan meninggalkan tangannya, dan benda-benda aneh itu berjatuhan ke lantai lagi, berderak-derak.
Siapa mereka? Kenapa mereka ada di lantai? Oh, benar. Seharusnya ada seseorang di sini. Di mana mereka?
Dia melihat sekelilingnya dengan cermat.
Ruangan itu diselimuti kegelapan pekat.
Cordelia berteriak dengan suara gemetar, tetapi tidak ada jawaban. Suaranya menjadi teredam, seolah ditelan kegelapan. Bibir merahnya mengencang.
Suara mendesing!
Nyala lilin beriak.
–Litenovel–
–Litenovel.id–
Comments